Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
• IP versi 4 (IPv4)
• IP versi 6 (IPv6)
Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan.
Alamat jaringan digunakan oleh router untuk mencari jaringan tempat sebuah komputer lokal berada, semantara alamat komputer lokal digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada jaringan lokal.
Informasi ini bisa diketahui dengan mengkombinasikan IP address dengan 32-bit angka subnet mask. IP address memiliki beberapa kelas berdasarkan kapasitasnya, yaitu Class A dengan kapasitas lebih dari 16 juta komputer, Class B dengan kapasitas lebih dari 65 ribu komputer, dan Class C dengan kapasitas 254 komputer.
Alamat IP versi 4
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
• Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
• Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
• Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Representasi Alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
• Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Template:BrSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
• Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada.
Alamat Unicast IP versi 4
Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
Kelas Alamat IP
|
Oktet pertama(desimal)
|
Oktet pertama(biner)
|
Digunakan oleh
|
Kelas A
|
1–126
|
0xxx xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala besar
|
Kelas B
|
128–191
|
1xxx xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala
besar
|
Kelas C
|
192–223
|
110x xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
|
Kelas D
|
224–239
|
1110 xxxx
|
Alamat multicast (bukan alamat unicast)
|
Kelas E
|
240–255
|
1111 xxxx
|
Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan
(eksperimen); (bukan alamat unicast)
|
Kelas A
Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor
urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0
(nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network
identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan
16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan,
karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di
dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah
hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B
selalu diset ke bilangan biner
10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat
sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384
network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit
pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110.
21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network
identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host
identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan
254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast,
sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam
IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya
digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih
jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada
masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner
1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk
mengenali host.
Kelas Alamat
|
Nilai oktet
pertama
|
Bagian untuk
Network Identifier
|
Bagian untuk
Host Identifier
|
Jumlah jaringan
maksimum
|
Jumlah host
dalam satu jaringan maksimum
|
Kelas A
|
1–126
|
W
|
X.Y.Z
|
126
|
16,777,214
|
Kelas B
|
128–191
|
W.X
|
Y.Z
|
16,384
|
65,534
|
Kelas C
|
192–223
|
W.X.Y
|
Z
|
2,097,152
|
254
|
Kelas D
|
224-239
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Kelas E
|
240-255
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi,
mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi.
Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi
ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada
saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang
baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang
dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address.
Alamat IP lainnya
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP dapat digunakan. Jika koneksi
dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau
secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua
jenis alamat yang dapat digunakan di dalam internet, yaitu public address
(alamat publik) dan private address (alamat pribadi).
Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier
yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat
yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat
diprogram ke dalam sebuah router
sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai
lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat
dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet.
Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk
mengoneksikan intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka
mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan
untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat
mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut
dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal
address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap
internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang
terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global
terhadap internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat,
organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat
publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal
ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah
organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan
organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus
terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan
layanan internet, seperti halnya akses terhadap web
atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway
yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya
membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan
oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router,
firewall, atau translator) yang terhubung secara
langsung ke internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses
langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik
yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan
ini, para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan
menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang
berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah
alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal
juga dengan alamat pribadi. Karena di antara ruangan alamat publik dan
ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat
pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam
tiga blok alamat berikut:
- 10.0.0.0/8
- 172.16.0.0/12
- 192.168.0.0/16
10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah
network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1
hingga 10.255.255.254. Private network 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit
host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah
block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat
yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat
digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat
jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid
dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai
sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan
alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang
dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat.
Alamat private network 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP
yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA
mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang
alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan
alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP
privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet
Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah
menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet yang
sangat pesat.
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan
ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan
lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah
ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router
internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari internet.
Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah
alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway
(seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang
valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah
alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator (NAT)
sebelum dikirimkan ke internet.
Alamat Multicast IP versi 4
Alamat IP Multicast (multicast IP address) adalah alamat yang
digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah
paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router
ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi
"listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke
alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara
yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan
untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D,
yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255.
Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak
dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast
dalam subnet lokal.
Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.
Alamat Broadcast IP versi 4
Alamat broadcast IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket
data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak
mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node
yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut
dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP
multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat
tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet
broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast.
Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast
akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan
alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang
digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan
dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
Network Broadcast
Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara
mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang
menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID
131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network
broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host
yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router
tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network
broadcast.
Subnet broadcast
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara
mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak
menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID
131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet
broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah
jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting.
Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet
broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang
menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast
tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua
bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk
sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan
disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network
identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah
untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed
broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat
ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier
alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24
yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network
identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan
menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP
untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet
dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak
diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka
alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat
jenis ini telah ditinggalkan.
Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat
IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau
255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus
melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network
identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat
secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration
Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien
DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan
hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan
dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun
kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node
di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal
saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket
data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat
ini disebut sebagai limited broadcast.
Alamat IP versi 6
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat
yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang
128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya
tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga
implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang
memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4
x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk
menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan),
dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga
mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai
pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static
address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server
dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika
konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address
configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order
bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order
bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam
IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis
alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6,
tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.
Format Alamat
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit,
yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit.
Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik
dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut
dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal
format.
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010
Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format,
angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam
bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan
dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Penyederhanaan bentuk alamat
Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada
awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit
terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh
lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak
angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi
colon-hexadecimal format mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka
alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik
dua (::). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara
ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena
kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang
direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat dalam
alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.
Alamat asli
|
Alamat asli yang
disederhanakan
|
Alamat setelah
dikompres
|
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2
|
FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2
|
FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
|
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002
|
FF02:0:0:0:0:0:0:2
|
FF02::2
|
Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan
dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan
menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang
kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16.
Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02
dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah
bit.
Format Prefix
Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat
direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi
tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak
mendukung subnet mask.
Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki
nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute
atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6
direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4,
yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks mementukan
jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai contoh,
prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut:
3FFE:2900:D005:F28B::/64
Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai
prefiks alamat, sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID.
Jenis-jenis Alamat IPv6
IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
- Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
- Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
- Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi
menjadi alamat-alamat berikut:
- Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
- Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
- Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.
Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat.
Unicast Address
Alamat unicast IPv6 dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat,
yakni:
- Alamat unicast global
- Alamat unicast site-local
- Alamat unicast link-local
- Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
- Alamat unicast loopback
- Alamat Unicast 6to4
- Alamat Unicast ISATAP
[edit] Unicast global addresses
Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4.
Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat
publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing,
alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast
global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan Node).
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
001
|
3 bit
|
Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini
adalah sebuah alamat IPv6 Unicast Global.
|
Top Level Aggregation Identifier (TLA ID)
|
13 bit
|
Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki routing.
TLA ID diatur oleh Internet Assigned Name Authority
(IANA), yang mengalokasikannya ke dalam daftar Internet registry, yang kemudian mengolasikan
sebuah TLA ID ke sebuah ISP global.
|
Res
|
8 bit
|
Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang akan datang
(mungkin untuk memperluas TLA ID atau NLA ID).
|
Next Level Aggregation Identifier (NLA ID)
|
24 bit
|
Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site)
kustomer tertentu.
|
Site Level Aggregation Identifier (SLA ID)
|
16 bit
|
Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam
sebuah situs individu. SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site. ISP
tidak dapat mengubah bagian alamat ini.
|
Interface ID
|
64 bit
|
Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet
yang spesifik (yang ditentukan oleh SLA ID).
|
Unicast site-local addresses
Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang
lingkup dari sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik
sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local
dalam sebuah jaringan adalah mungkin. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini
adalah FEC0::/48.
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
111111101100000000000000000000000000000000000000
|
48 bit
|
Nilai ketetapan alamat unicast site-local
|
Subnet Identifier
|
16 bit
|
Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam
sebuah struktur subnet datar. Administrator juga dapat membagi bit-bit yang
yang memiliki nilai tinggi (high-order bit) untuk membuat sebuah
infrastruktur routing hierarkis.
|
Interface Identifier
|
64 bit
|
Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet
yang spesifik.
|
[edit] Unicast link-local address
Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host
dalam subnet yang sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang
berada di dalam subnet
yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat
berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut
dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis
alamat ini adalah FE80::/64.
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000000
|
64 bit
|
Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat unicast
link-local.
|
Interface ID
|
64 bit
|
Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet
yang spesifik.
|
Unicast unspecified address
Alamat Unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan
oleh seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk
meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni
0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat
disingkat menjadi dua titik dua (::).
Unicast Loopback Address
Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess communication (IPC) dalam
sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1,
sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.
Unicast 6to4 Address
Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4
dan IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini
sering digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya
menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit dari alamat publik
IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48,
di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi dalam notasi colon-decimal format
dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik IPv4.
Sebagai contoh alamat 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi 2002:9D3C:5B7B::/48.
Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast
global address, 2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.
Unicast ISATAP Address
Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host
IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini
menggabungkan prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast
site-local atau alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks
alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE),
lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau
sebuah host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet
prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani alamat IPv4 publik saja,
alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik IPv4.
Multicast Address
Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang
ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface
yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat
multicast IPv6 adalah FF00::/8.
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
1111 1111
|
8 bit
|
Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
|
Flags
|
4 bit
|
Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah
alamat transient atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat
transient, dan alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan
secara permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient.
|
Scope
|
4 bit
|
Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast,
seperti halnya interface-local, link-local, site-local, organization-local
atau global.
|
Group ID
|
112 bit
|
Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast
|
Anycast Address
Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam
IPv4, tapi diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan
IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang
memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast,
tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast.
IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface
yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah
alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat
tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast, yang
menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamat anycast akan
menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima.
Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4
Tabel berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi
4 dan alamat IP versi 6.
Kriteria
|
Alamat IP versi 4
|
Alamat IP versi 6
|
Panjang alamat
|
32 bit
|
128 bit
|
Jumlah total host (teoritis)
|
232=±4 miliar host
|
2128
|
Menggunakan kelas alamat
|
Ya, kelas A, B, C, D, dan E. Template:BrBelakangan tidak digunakan lagi, mengingat
telah tidak relevan dengan perkembangan jaringan Internet yang pesat.
|
Tidak
|
Alamat multicast
|
Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
|
Alamat multicast IPv6, yaitu FF00:/8
|
Alamat broadcast
|
Ada
|
Tidak ada
|
Alamat yang belum ditentukan
|
0.0.0.0
|
::
|
Alamat loopback
|
127.0.0.1
|
::1
|
Alamat IP publik
|
Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh
otoritas Internet (IANA)
|
Alamat IPv6 unicast global
|
Alamat IP pribadi
|
Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh
otoritas Internet
|
Alamat IPv6 unicast site-local (FEC0::/48)
|
Konfigurasi alamat otomatis
|
Ya (APIPA)
|
Alamat IPv6 unicast link-local (FE80::/64)
|
Representasi tekstual
|
Dotted decimal format notation
|
Colon hexadecimal format notation
|
Fungsi Prefiks
|
Subnet mask atau panjang prefiks
|
Panjang prefiks
|
Resolusi alamat DNS
|
A Resource Record (Single A)
|
AAAA Resource Record (Quad A)
|
Setelah Mengetahui dasar-dasar IP Address, Next kita akan membahas Topologi Netwok nya.
tesss
ReplyDelete